Awal Januari 2011 tholib minta agar dilakukan rooling kamar lagi. Senin,24 Januari masing masing tholib sudah menuliskan tiga orang yang diinginkan dan tiga orang yang tidak diinginkan untuk menjadi teman sekamarnya. Ini dijadikan dasar untuk melakukan pengelompokan kamar, namun ternyata tidak sumudah yang diperkirakan. Tiap hari ada saja tholib yang menayakan, "kapan rooling dilaksanakan? Rencanaya sebelum rihlah ke Curug hal ini sudah diselesaikan, namun karena ada saja kendala untuk bisa berkumpul bersama akhirnya tertunda. Jum'at 27 Januari jam 16.00 kita sudah merencanakan untuk membicarakan kesepakatan rooling, karena ada rapat di binsan maka ditunda menjadi jam 17.30. Setelah penundaan ternyata pada jam tersebut rapat belum selesai, tidak sesuai dengan rencana. Kebetulan habis magrib ada halaqoh dengan guru guru sampai jam 23.30 maka saya tinggalkan tulisan dan di tempel di papan pengumumaan selepas magrib yang isinya, penentuan roling akan dilaksanakan pada hari Sabtu pukul 04.00. Kegiatan ini dimualai dengan qiyamullail bareng di RSG mulai jam 03.30 sampai 04.00. Senagaja saya tidak bangunkan satu persatu, tapi dengan peringatan bel agar tholib bergegas ke RSG sendiri sendiri. Urutan kedatangan akan dijadikan nomor urut kesempatan untuk menentukan teman yang akan dipilih. Namun rencana ini gagal, karena ditunggu sampai menjelalang shubuh belum ada yang bangun, kecuali hanya dua orang saja. Akhirnya saat akan berangkat ke masjid tholib diminta menuliskan nama sesuai dengan urutan.
Selepas sholat shubuh sekitar jam 05.20 tholib mulai berdatangan dari masjid, kesempatan ini saya gunakan untuk mengumpulkan mereka di RSG.
Setelah berkumpul satu persatu saya panggil untuk membentuk kelompok kamar. Teknisnya yaitu urutan 1 maju ke depan, urutan kedua dipanggil jika cocok dengan nomor 1 maka bergabung, jika tidak cocok maka berdiri sendiri. Anggota kelompok awal berhak untuk menerima atau menolak tholib urutan berikutnya. Akhirnya tholib sudah terkelompokkan menjadi 6 kelompok. Ada yang senang karena sesuai dengan keinginginannya, namun ada yang sedih bahkan sampai menagis karena teman kelompoknya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kami (saya dan ust As'ad) berusaha untuk mencari solusi bagi kelompok yang anggoanya cuma 3 orang, namun belum ketemu. Saran ust. as'ad kita coba saja, karena ini adalah bagian dari pembelajaran untuk berinteraksi dengan siapan. Sampai saat ini belum kami putuskan apakah nama nama yang sudah masuk. Rencananya besok akan dimatangkan kembali di lokasi air terjun Curug, dengan model permainan untuk membentuk kelompok dengan cepat dengan cara berlari menuju 6 tempat yang telah ditentukan, sehingga semua tholib akan bverpencar secara spontan untuk mengelompok menjadi 6, nantinya akan menjadi teman sekamarnya.
Ada masukan.....
Semoga berjalan lancar...
Salam
ReplyDeleteSeru dan sangat terharu, semoga para santri dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari sistem roling kamar yang diterapkan...
selamat untuk wali asrama abdurrahman semoga dapat diikuti oleh wali asrama yang lainnya