Minggu pagi tanggal 2 Mei 2011 hujan rintik rintik tidak menyurutkan santri untuk mengikuti kegiatan asrama ke pantai Karang Suraga, Anyer. Ada beberapa kegiatan selama di pantai, pertama santri diminta untuk menaburkan pasir membentuk gundukan pasir sehingga membentuk kerucut. Semakin tinggi kerucut ternyata bagian alasnya semakin melebar, namun kemiringannya selalu tetap. Hal ini dapat diambil pelajaran bahwa ketika pasir dalam kondisi kritis, posisi butir butir pasir dapat menyesuaiakan untuk mencapai kestabilan. Pada kondisi kritis, biasanya akan muncul tenaga yang hebat yang tidak terbayangkan semula. Sebaliknya kalau kita merasa nyaman dan cukup dengan kondisi saat ini maka motivasi kita akan melemah. Misalnya kita merasa puas dengan nilai Matematika 6,0 dan merasa tenang maka tidak ada upaya untuk mendapatkan nilai yang lebih besar dari 6,0. Sebagai contoh misalnya, ketika kita dikejar anjing maka tanpa kita sadari lari kita akan semakin cepat. Pelajaran yang bisa diambil, agar kita tidak merasa nyaman (cukup) dengan kondisi saat ini, pasanglah target yang tinggi seahingga muncul motivasi untuk mencapainya.
Permainan kedua di pantai adalah dengan membuat simpul dan diikat ke masing masing tangan anak, lalu dihubungkan satu sama lain. kemudian diberikan kompetisi dimulai, siapa yang bisa melepas ikatan paling cepat.
Selanjutnya diadakan joga tarik tambang di pantai. Seru banget melihat santri cukup antusias.
Terakhir mandi bebas di pantai. Melihat gelombang pantai yang cukup tinggi, kami khawatir juga, namun menggunakan ban dan bergerombol saling pegangan sehingga asyik juga ketika ombak datang, terangkat bersamana sama. Apalagi saat itu awan tebal dan diselinggi hujan deras membuat jarak pandang menjadi berkurang.
Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar.
No comments:
Post a Comment